Gairah Seks Bisa Buat Miss V Memar
A
A
A
JAKARTA - Aktivitas seks yang menggebu-gebu bisa berdampak kurang baik kepada miss V, di mana dapat membuat serviks (mulut rahim) menjadi memar.
Dari serviks yang memar, seperti dilansir The Sun, bisa menyebabkan perempuan mengalami sakit parah, pendarahan, kram, sakit perut dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks. Kondisi ini bisa bertahan selama seminggu.
Nyeri di perut dan kram bisa dimulai dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah memar awal terjadi. Adapun perdarahan bisa terjadi hampir bersamaan dengan datangnya memar itu.
Pendarahan, semestinya hanya terjadi saat menstruasi dan melahirkan saja. Namun, di luar itu, kondisi umum memar yang dialami perempuan terjadi saat berhubungan seks. Hal itu terjadi lantaran vagina mendapat 'serangan' yang cukup keras.
Tingkat kememaran vagina disebut-sebut akan semakin parah jika ternyata ukuran Mr. P suami terbilang cukup besar. Beberapa perempuan bahkan memiliki kondisi yang disebut, serviks ectropion.
Kondisi itu terjadi ketika sel kelenjar yang biasa ditemukan di bagian dalam serviks ditemukan di bagian luar. Dalam keadaan seperti itu, alih-alih menyenangkan, aktivitas seks justru terasa menyakitkan bagi seorang istri.
Semuanya terdengar cukup menyakitkan untuk membuat Anda melakukan hubungan seks lagi. Namun, ada satu hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menghindari cidera seperti itu.
Terapis seks, Louise Mazanti mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan, harus dimastikan bahwa Anda terangsang dan siap melakukan hubungan seks.
"Banyak perempuan mengalami rasa sakit yang hebat saat tiba-tiba terkena penetrasi yang dalam. Jika serviks rileks dan terangsang, maka akan terbuka, yang berarti Anda sebenarnya bisa menembus serviks," kata dia
"Jika seorang perempuan ingin mengalami kesenangan dan ingin mengalami orgasme, dia benar-benar perlu terangsang. Jangan mencoba penetrasi sebelum Anda benar-benar siap. Itu menyakitkan pada hal terburuk atau tidak menyenangkan," lanjut dia.
Dari serviks yang memar, seperti dilansir The Sun, bisa menyebabkan perempuan mengalami sakit parah, pendarahan, kram, sakit perut dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks. Kondisi ini bisa bertahan selama seminggu.
Nyeri di perut dan kram bisa dimulai dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah memar awal terjadi. Adapun perdarahan bisa terjadi hampir bersamaan dengan datangnya memar itu.
Pendarahan, semestinya hanya terjadi saat menstruasi dan melahirkan saja. Namun, di luar itu, kondisi umum memar yang dialami perempuan terjadi saat berhubungan seks. Hal itu terjadi lantaran vagina mendapat 'serangan' yang cukup keras.
Tingkat kememaran vagina disebut-sebut akan semakin parah jika ternyata ukuran Mr. P suami terbilang cukup besar. Beberapa perempuan bahkan memiliki kondisi yang disebut, serviks ectropion.
Kondisi itu terjadi ketika sel kelenjar yang biasa ditemukan di bagian dalam serviks ditemukan di bagian luar. Dalam keadaan seperti itu, alih-alih menyenangkan, aktivitas seks justru terasa menyakitkan bagi seorang istri.
Semuanya terdengar cukup menyakitkan untuk membuat Anda melakukan hubungan seks lagi. Namun, ada satu hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menghindari cidera seperti itu.
Terapis seks, Louise Mazanti mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan, harus dimastikan bahwa Anda terangsang dan siap melakukan hubungan seks.
"Banyak perempuan mengalami rasa sakit yang hebat saat tiba-tiba terkena penetrasi yang dalam. Jika serviks rileks dan terangsang, maka akan terbuka, yang berarti Anda sebenarnya bisa menembus serviks," kata dia
"Jika seorang perempuan ingin mengalami kesenangan dan ingin mengalami orgasme, dia benar-benar perlu terangsang. Jangan mencoba penetrasi sebelum Anda benar-benar siap. Itu menyakitkan pada hal terburuk atau tidak menyenangkan," lanjut dia.
(tdy)